Medan, 14 November 2024 – Dalam rangka memberikan pengalaman belajar langsung di lingkungan, Homeschooling Bu Emil sukses mengadakan kegiatan educational trip bertema "Bermain dengan Alam" di Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Medan. Acara ini bertujuan memperkenalkan pada anak, tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), kepada keanekaragaman hewan yang dapat hidup di air dan didaratan,  dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.

Penangkaran Buaya Asam Kumbang dipilih sebagai lokasi karena menawarkan pengalaman unik bagi anak-anak untuk mempelajari kehidupan satwa liar dalam suasana  yang aman dan terkontrol. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari tutor, orang tua, dan peserta didik homeschooling, termasuk beberapa anak terapi yang didampingi oleh tim.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat holistik bagi peserta. Anak-anak diajak mengenal berbagai satwa seperti buaya, ular, monyet, kelinci, dan ikan. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan satwa, melalui kegiatan  memberi makan (feeding)  dan mengamati perilaku alami hewan di penangkaran.


"Tujuan utama kegiatan pembelajaran ini  adalah meningkatkan keterampilan sosial anak-anak, terutama ABK, teknik sederhana fotografi dengan objek hewan, sekaligus memperkuat hubungan keterampilan pendampingan yang dilakukan oleh orang tua, tutor, dan anak melalui kegiatan yang menyenangkan," ujar bu Emilya selaku Ketua dari yayasan.

Kegiatan ini juga mendorong anak-anak untuk lebih mengenal ekosistem, meningkatkan rasa ingin tahu, dan mendorong motivasi belajar mereka. Selain itu, lingkungan alam yang beragam memberikan stimulasi untuk keterampilan sensorik dan motorik anak ABK hingga membantu mereka tumbuh lebih percaya diri.

Rangkaian kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB, dengan pengenalan buaya sebagai daya tarik utama. Anak-anak  juga diajak melihat buaya yang berumur kecil sampai dewasa, melihat buaya  mandi, memberi makan satwa, hingga mengamati akuarium buaya. Selain itu, mereka diajak mengenal satwa lain seperti ular yang sedang berganti kulit, monyet yang senang saat diberi pisang, dan kelinci dalam suasana yang menyenangkan. Anak-anak juga diajarkan bagaimana cara mereka memberi makanan secara langsung ke hewan kelinci dan monyet. Setelah istirahat dan makan bersama, kegiatan dilanjutkan dengan eksplorasi lanjutan sebelum perjalanan pulang.




Keikutsertaan orang tua dalam kegiatan ini mendorong keterlibatan mereka sebagai pendamping utama bagi anak dalam memotivasi mereka lebih percaya diri melakukan semua kegiatan, tutor bertindak sebagai model pendamping anak dalam memberikan pengajaran alami dilingkungan. 

Kegiatan educational trip seperti ini merupakan agenda rutin Homeschooling Bu Emil, karena sangat memberi pengaruh besar dalam meningkatkan “rasa mampu” anak di situasi normal.  Selain meningkatkan penerimaan dan sikap positif orang tua pada anak ABK disituasi umum serta terbuka meraih pembelajaran bermakna yang tidak dapat diperoleh hanya dari buku atau media visual lainnya.